Apabila orang awam terkadang memandang musik rock identik dan lumrah dengan hal-hal ‘negatif’ seperti alkohol dan drugs, sepertinya cap atau image tersebut tidak selamanya benar. Apalagi banyak media yang hanya menyorot dan menjual berita tentang perihal tersebut saja. Tentunya dalam hal ini harus ada penengahnya. Ya, sebuah wacana yang dapat memberikan pandangan baru kepada orang awam bahwa musik rock memiliki movement lain yang positif disamping kepopuleran jargon: “sex, drugs & rock and roll”. Disini kita akan membahas tentang Straight Edge.
Apa itu Straight Edge?
Straight Edge adalah gaya hidup (life style) yang bersikap abstain terhadap pengkonsumsian alkohol, rokok, drugs dan free sex. Gaya hidup Straight Edge mencoba untuk memberikan alternatif baru di scene punk/hardcore yang sempat identik dengan kebiasaan mabuk dan berakhir rusuh. Ya, paham Straight Edge memang lahir dari komunitas punk/hardcore. Berawal dari lagu yang berjudulu “Straight Edge” dari band Minor Treath tahun 1981. Sang frontman, Ian Mackaye memiliki pandangan bahwa harus ada perubahan positif di scene punk/hardcore. Isi lirik dalam lagu Straight Edge intinya adalah ada hal yang lebih baik daripada mabuk dan mengkonsumsi narkoba lalu berakhir ‘tumbang’ di acara konser. Sampai akhirnya judul lagu tersebut dijadikan gaya hidup bagi mereka yang sepaham dengan isi dari liriknya. Ide tentang Straight Edge juga sebenarnya sudah ada di dalam lagu-lagu band protopunk tahun 70′an yakni The Modern Lovers. Namun untuk istilah Straight Edge sendiri memang di adaptasi dari judul lagu Minor Threat. Pada awalnya paham Straight Edge berkembang di wilayah Washington D.C dan New York, sampai akhirnya berkembang juga di Canada.
Simbol “X” di punggung tangan
Simbol “X” di punggung tangan adalah simbol gaya hidup Straight Edge secara general. Simbol “X” tersebut biasanya digunakan saat manggung atau datang ke gigs/acara. Ada juga yang dibuat dalam bentuk pin, t-shirt dan merchandise lainnya sebagai simbol propaganda Straight Edge. Sejarah awal simbol “X” di punggung tangan adalah ketika band Teen Idles tour ke San Francisco dan bermain di sebuah club bernama Mabuhay Gardens. Sebelum mereka pentas, pihak manajemen club ternyata melarang Teen Idles pentas karena masih dibawah umur untuk masuk ke club yang menjajakan minuman keras. Namun setelah kompromi panjang, akhirnya pihak manajemen club memperbolehkan mereka pentas asalkan setiap personel yang dibawah umur diberi tanda “X” di punggung tangannya dengan spidol sebagai tanda dibawah umur dan dilarang mengkonsumsi alkohol. Simbol “X” tersebut juga adalah untuk memudahkan bar tender mengetahui mana yang minum mana yang tidak. Dari moment itulah akhirnya simbol “X” di punggung tangan menjadi simbol pergerakan Straight Edge.
STRAIGHT EDGE x-symbol
Era “Old School”
Seiring perkembangannya, gaya hidup Straight Edge banyak di adaptasi oleh band-band lainnya seperti: 7 Seconds, SSD, Uniform Choice, Cause for Alarm. Band-band tersebut adalah band punk/hardcore yang berada di era “oldschool”. Band-band era “oldschool” lebih banyak berteriak tentang movement Straight Edge dibanding bernyanyi. Lagu mereka terdengar bak orang yang sedang orasi namun diiringi musik agresif dan cepat a la punk/hardcore. Ya, style seperti itu akhirnya menjadi ciri khas band punk/hardcore di era “oldschool”.
Era “Youth Crew”
Walaupun pada awalnya secara musikal, band-band Straight Edge terdengar tipikal, di pertengahan tahun 80′an musiknya mulai berkembang dan meluas sesuai dengan karakter band masing-masing. Era “Youth Crew” lahir ketika band-band punk/hardcore Straight Edge mulai menjamur dan akhirnya mereka memiliki kecenderungan untuk “bersatu” membuat movement dan media sendiri untuk menyebar luaskan gaya hidup Straight Edge. Namun bukan berarti mereka tidak manggung bersama band-band yang non-Straight Edge. Mereka justru lebih mengedepankan semangat persatuan. Ya, semacam komunitas yang lahir karena point of view yang sama: menyukai musik punk/hardcore sebagai bagian dari subkultur yang tercipta saat itu. Gorilla Biscuits, Judge, Bold, Youth of Today adalah salah satu band yang menonjol di era “Youth Crew”.
Merambah gaya hidup Vegan/Vegetarian
Ternyata seiring perkembangannya, Straight Edge mulai berkaitan juga dengan perihal pergerakan animal rights, vegan dan vegetarian. Youth Of Today adalah band yang paling “vokal” menyuarakan perihal animal rights, vegan dan vegetarian pada tahun 1988. Dalam lirik lagu “No More”, Ray Cappo vokalis Youth Of Today menekankan tentang pandangannya terhadap animal rights dan vegan: “Meat-eating, flesh-eating, think about it/ so callous this crime we commit”. Sampai akhirnya banyak band yang menyuarakan hal yang sama. Dan hampir semua band di akhir tahun 1980an di Amerika dan Kanada menyuarakan tentang animal rights dan animal cruelty. Namun bukan berarti juga bahwa seorang vegan/vegetarian itu adalah seorang Straight Edge, begitu juga sebaliknya. Menjadi vegan/vegetarian bukanlah sebuah keharusan di dalam gaya hidup Straight Edge. Vegan dan vegetarian hanya bagian dari perkembangan Straight Edge itu sendiri dan semua kembali kepada pilihan masing-masing. Disini juga perlu ditekankan kembali baha Straight Edge juga bukanlah sebuah agama. Straight Edge hanyalah sebuah motivasi hidup untuk tidak merusak diri sendiri dengan mengkonsumsi zat-zat yang dianggap berbahaya untuk diri sendiri. Dan penyikapannya kembali kepada kontrol individu.
straight edge xxx
Sempat menjadi militan
Di dalam perkembangannya, Straight Edge juga sempat “ternoda” dengan beberapa perilaku militan dari band Straight Edge itu sendiri. Dan band yang paling menonjol sikap hardline dan militannya adalah Earth Crisis. Setelah gaya hidup Straigth Edge sempat berkembang sampai ke perihal vegan/vegetarian pada akhir 80′an, di awal tahun 90′an bermunculan band-band yang mengadopsi paham serupa namun mereka cenderung lebih militan. Militan disini mereka cenderung judgemental, minim toleransi terhadap non-Straight Edge dan berpotensi melakukan kekerasan. Mereka berpikir bahwa dengan metode movement yang hardline dan militan akan lebih efektif dalam mempromosikan hidup bersih. Padahal hal tersebut justru menjadi bomerang bagi mereka sendiri. Dan tentunya Straight Edge saat itu sempat tercoreng dan mulai menjadi bahan cemoohan di scene underground.
hardcore
Tentara Belanda Ditangkap di Libya
VIVAnews - Tiga orang tentara angkatan laut Belanda ditangkap oleh tentara pro-Khadafi ketika hendak mengevakuasi pekerja asal Belanda dari Libya. Selain tiga tentara itu, dua pekerja Belanda yang hendak diselamatkan juga ditahan.
Menurut juru bicara Kementerian Pertahanan Belanda, Otte Beeksma, dilansir dari laman Associated Press, Kamis, 3 Maret 2011, penangkapan terjadi pada Minggu, 27 Februari lalu saat ketiga anggota AL Belanda mendarat di daerah Sirte menggunakan helikopter Linx. Para tentara ini berasal dari kapal AL Belanda HMS Tromp yang lempar sauh di perairan Libya.
Para tentara AL tiba-tiba dikelilingi oleh pasukan bersenjata pro-Muammar Khadafi dan langsung ditahan. Saat ini, pemerintah Belanda tengah melakukan negosiasi pembebasan para tentara itu. Dua warga Belanda yang hendak diselamatkan, dibebaskan oleh pasukan Libya dan telah kembali ke negaranya.
“Kami telah menghubungi mereka. Saat ini dalam keadaan baik. Kami harap mereka dapat dibebaskan secepatnya,” ujar Beeksma tanpa memberikan identitas para tentaranya.
Beeksma mengatakan laporan ini baru dapat dipublikasikan karena proses perundingan masih bergulir dan sengaja tidak disebarluaskan. “Ini adalah situasi yang lebih baik dirahasiakan, karena dengan begitu kami dapat berdiskusi dengan tenang untuk memastikan keselamatan mereka,” ujar Beeksma.
Gejolak di Libya membuat banyak warga negara asing khawatir. Hal inilah yang membuat beberapa negara mulai melakukan evakuasi warga negara mereka dari Libya. Belanda adalah satu dari beberapa negara yang menurunkan angkatan lautnya dalam proses evakuasi tersebut.
Inggris dilaporkan melakukan operasi khusus evakuasi karena mereka tidak dapat izin mendarat di Tripoli.
• VIVAnews
SBY Bertemu Partai Koalisi Satu Persatu
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak bertemu partai-partai koalisi secara keseluruhan untuk menjelaskan hasil evaluasinya, tapi memanggil partai-partai itu satu persatu.
"Setahu saya, dua hari ini Pak SBY memang bertemu partai-partai koalisi," kata Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Achmad Mubarok, saat dihubungi VIVAnews, Kamis 3 Maret 2011.
Giliran pertama dipanggil adalah Partai Demokrat dan Partai Kebangkitan Bangsa yang bersama bertemu SBY di Wisma Negara pada Rabu kemarin. Namun dalam pertemuan ini, kata Mubarok, hadir pula Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional yang juga Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa.
Kemudian Kamis pagi ini, Presiden bertemu Partai Persatuan Pembangunan. Jadi, kata Mubarok, "Nggak bareng-bareng. Satu (per) satu sesuai kebutuhan," katanya.
Dengan demikian, tinggal dua partai anggota koalisi yang belum dipanggil SBY yaitu Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Golkar. "Belum waktunya mungkin," kata Mubarok. (umi)
• VIVAnews
Golo Resmi Milik Arema Indonesia
Posted on February 22, 2011 by admin
Roman "Golo" Golian (foto: AREMAFC.COM)
Roman Golian, pemain belakang asal Slovakia akhirnya resmi menjadi penggawa Arema. Hal tersebut setelah pemain yang akrab dipanggil Golo tersebut melakukan penandatanganan kontrak di kantor Arema kemarn sore.
Penandatanganan kontrak yang berdurasi setengah musim tersebut disaksikan rekan senegara Golo, yaitu Chemelo Roman dan Buyung Adi Sasono, Manager Legal PT Arema Indonesia.
“Kami bersyukur Golo akhirnya menjadi bagian dari Arema,” ucap Buyung setelah penandatanganan kemarin seperti dilansir Radar Malang. Buyung juga menambahkan sejak seleksi, negoisasi hingga penandatanganan kontrak, tidak ada masalah yang berarti.
Setelah menjadi bagian dari Arema Indonesia, Golo akan mendapatkan sejumlah fasilitas sesuai dengan yang didapat sebagai pemain asing lainnya. Termasuk fasilitas rumah dan mobil untuk Golo. Golo akan mendapatkan fasilitas rumah yang sebelumnya ditempati oleh Pierre Njanka Beyaka.
Buyung juga menambahkan, ada sedikit penambahan fasilitas yang didapat pemain berpostur tinggi besar tersebut. Yaitu tiket penerbangan dan Kitas (kartu izin tinggal sementara) untuk istrai Golo. Seperti di tulis Radar Malang, Buyung juga mengatakan fasilitas tersebut tidak memberatkan, Fasilitas yang diminta Golo sama dengan yang diminta Chemelo Roman saat ingin membawa istrinya ke Malang (san/radarmalang/did/adm)
Posted in Arema, Berita dan Artikel | Tagged berita arema, Golo, roman golian | Leave a comment